Persis Solo kini
sedang mengalami krisis pemain belakang, usai mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Dengan dengan demikian, menghadapi Babak 8 Besar Liga 2/2017, dipastikan
kekuatan Persis Solo akan pincang.
Dijatuhkannya sanksi dari Komdis PSSI berupa larangan bermain
dalam 1 pertandingan kepada kapten M Wahyu, striker Agung Supriyanto, bek
Hendri Aprilianto, serta pemain tengah Irkham Zahrul, membuat pusing Persis.
Di lini belakang, krisis
stopper juga menghampiri tim berjulukan Laskar Sambernyawa ini. Pasalnya
beberapa pemain di posisi ini tidak bisa turun di laga perdana babak 8 besar
karena alasan berbeda. M Gufron terkena akumulasi kartu kuning dan Ikhwan
Ciptadi didekap cedera.
Memang masih ada empat
nama lainnya di posisi bek yang tersisa. Soni Setiawan, Akbar Riansyah,
Andriantono Oriza, dan Anam Syahrul. Namun ternyata tiga diantaranya berposisi
asli sebagai bek sayap.
Pelatih Persis Freddy
Mulli harus berpikir lebih keras. “Kami akan memaksimalkan pemain yang ada.
Saya juga terus berkomunikasi dengan Widyantoro (pelatih Persis yang diskors)
terkait hal ini,” ucap Freddy Mulli seperti
dilansir situs resmi Liga Indonesia.
Pada laga uji coba
melawan tim lokal di Solo, Kamis (19/10/2017), Freddy Mulli menjajal duet
bek sayap kiri Soni Setiawan dan Anam Syahrul sebagai stopper. “Masih ada sisa
waktu tersisa sebelum 8 besar yang akan dimaksimalkan untuk mematangkan
komposisi pemain," kata pelatih yang di babak 16 besar lalu menjadi
pelatih PSS Sleman ini.
Persis lolos ke babak 8
besar setelah menjadi yang terbaik di Grup A 16 besar Liga 2 2017. Persis Solo mampu mengungguli PSPS Riau, PSS Sleman, dan Cilegon United.
Di babak 8 besar, Persis
satu grup dengan PSMS Medan, Martapura FC dan Kalteng Putra. Hingga hari ini,
belum ada kepastian kapan dan dimana 8 besar akan diselenggarakan.
No comments:
Post a Comment