Pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup I,
Islandia bergabung dengan Kroasia, Ukraina, Turki, Findalia, dan Kosovo.
Bergabungnya Islandia di grup I, berkah bagi Islandia, karena tidak satu grup dengan negara yang
kuat sepakbolanya. Bandingkan dengan Italia yang bergabung satu grup dengan
Spanyol, yang menyebabkan Italia harus berjuang dulu lewat babak play off jika ingin tampil
di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Atau bandingkan dengan Belanda yang harus
bergabung satu grup dengan Prancis, dan Belanda terpaksa harus out dari perebutan
babak Play Off Piala Dunia 2018. Nasib serupa di alami Republik Ceko yang satu
grup dengan Jerman. Di Piala Dunia 2018, Ceko harus menjadi penonton.
Tanda-tanda kejayaan Islandia hingga merebut
Juara Grup I di babak Kualifikasi Piala Dunia 2018, sebenarnya sudah nampak
ketika gelaran Piala Eropa 2016 lalu. Pada babak penyisihan grup Piala Eropa
2016, Islandia menempati posisi kedua dibawah Hongaria. Di fase knock-out 16 , dunia gempar oleh permainan
Islandia, karena Islandia mengkandaskan Inggris dengan skor 2-1.
Baca : Mari Menyesali Kegagalan PSS Sleman !
Baca : Mari Menyesali Kegagalan PSS Sleman !
Dengan penuh bangga, Islandia mantap melangkah ke babak perempat final. Sayangnya,
di babak ini Islandia kalah lawan Prancis dengan skor 5-2. Sebuah kekalahan
namun menjadi ‘kemenangan’ bagi kebangkitan
persepakbola Islandia.
Kebangkitan persepakbola Islandia terus
berlanjut. Islandia merebut posisi puncak klasemen Grup I Kualifikasi Piala
Dunia 2018, sekaligus mendapat jatah lolos otomatis ke Putaran Final Piala
Dunia 2018 di Rusia. Menyingkirkan dengan Kroasia, Ukraina, Turki, Findalia,
dan Kosovo.
Dan Buku Besar FIFA pun mencatat, Islandia
adalah Negara dengan penduduk paling sedikit yang tampil di Piala Dunia 2018.
Jumlah Penduduknya tak sampai 350.000 jiwa. Untuk pertama kalinya pula,
Islandia akan tampil di putaran Final Piala Dunia. Hmm..wwaarrbiiaazzaaaa….!
Sebenarnya
dimana letak Islandia ?
Wikipedia
mencatat, Islandia (Iceland) terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah
utara Samudra Atlantik, yang terdiri
dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak
300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000
kilometer dari Norwegia.
Tahun 2015, Negara ini memiliki
populasi sebanyak 332.529 penduduk dan luas 103.000 km persegi, menjadikannya
negara dengan penduduk terjarang di Eropa. Ibukota Islandia adalah Reykjavik. Jumlah penduduk kota Reykjavík paling banyak dibanding kota lain, dan menjadi tempat tinggal bagi dua pertiga populasi Islandia.
Sepakbola Islandia
sebenarnya sudah berdiri tahun 1947, di tahun itu pula KSI (Federasi Sepakbola
Islandia) mendaftarkan diri sebagai anggota FIFA. Kemudian di tahun 1954, KSI bergabung
dengan Federasi Sepakbola Eropa-UEFA.
Pada bulan Oktober 2017,
Islandia berada di Rangking FIFA 22. Persis dibawah Kosta Rika dan diatas Swedia. Rangking yang cukup signifikan ini, diraih bukan dalam tempo sekejap. Islandia membangun sepakbola
secara berkesinambungan.
Dalam 15 tahun
terakhir, Pemerintah Islandia dan Federasi sepakbola Islandia, telah
berinvestasi besar untuk membangun sepakbola. Sekarang ini di Islandia terdapat 30 stadion, tujuh
di antaranya bergaya indoor. Dengan
gaya indoor ini, dalam cuaca apapun di
Islandia, anak-anak muda disana tetap bisa bermain dan berlatih sepakbola. Selain
itu terdapat sekitar 150 arena buatan yang lebih kecil, yang memastikan anak-anak Islandia dapat terus bermain sepak bola di
musim dingin. Proyek ini ternyata
berhasil menelorkan para pemain muda di ajang Piala Eropa U-21.
Eidur Gudjohnsen Menginspirasi Pemain Muda Islandia.
Banyak pemain muda
Islandia bermunculan. Ada seorang pemain yang menjadi idola dan menjadi
inspirasinya. Dia adalah Eidur Gudjohnsen.
Eidur Gudjohnsen saat
ini usianya 38 tahun. Sudah malang melintang di klub-klub elit Eropa. Sepak
terjangnya telah menjadi contoh
anak-anak muda Islandia untuk meneruskan Perjuangan Islandia ke kancah sepakbola
yang lebih tinggi. Gudjohnsen berjasa dalam mengantarkan Islandia melaju ke babak perempat Final Piala Eropa
2016 lalu.
Islandia kini tidak
kawatir kehilangan pemain, setelah Gudjohnsen
tidak aktif bermain untuk Islandia. Sudah ada beberapa pemain top Islandia yang
menggantikannya, seperti Gylfi
Sigurdsson, Johann Gudmundsson, Aron Gunnarsson dll. Bahkan Gylfi dan Johann
menyarangkan masing-masing satu gol, ketika Islandia mengalahkan Kosovo,
sekaligus memastikan Islandia meraih tiket otomatis ke Piala Dunia 2018 di
Rusia.
Islandia Memiliki Pelatih Berkualitas di Setiap Level.
Membangun sepakbola
Islandia tidak melulu soal pembangunan
stadion, tetapi juga menciptakan banyak pelatih hebat. Islandia memiliki
pelatih berkualitas di setiap level. Meskipun
Islandia tidak memiliki klub profesional, ada sejumlah pelatih berkualitas
tinggi di negara tersebut. Menurut statistik
Federasi Sepakbola Islandia-KSI, pada tahun 2016 Islandia memiliki 639 orang pelatih
yang memegang lisensi UEFA A dan B.
Salah satu Lisensi
Kepelatihan Profesional itu, kini
dimiliki Heimir Hallgrimson
(49 tahun). Hallgrimsonlah yang berhasil membawa Islandia lolos otomatis ke
Putaran Final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Hallgrimsson telah menghabiskan seluruh karirnya bermain di Islandia, dan
menyeimbangkan komitmen pembinaannya dengan pekerjaan paruh waktu sebagai
dokter gigi, namun dia mengakui daya tarik profesi pembinaan sepakbola untuk orang
Islandia, telah menjadi bagian hidupnya.
"Setiap kota atau
desa di Islandia ingin memiliki tim sepak bola yang bagus, baik tim sepakbola
untuk orang dewasa ataupun anak-anak. Dan Pelatih dengan lisensi UEFA A atau B,
sangat mudah dan nyaman untuk melatih
disini," kata Hallgrimson pada suatu ketika.
"Saya mengambil
Lisensi Kepelatihan Profesional di
Inggris , tentu saja ini adalah set-up profesional untuk klub-klub besar di
sana, tapi banyak juga yang memiliki
Lisensi Kepelatihan Profesional, mengajari
para pemain muda dan anak-anak pada
hari Minggu”.
"Saya pikir itulah
bedanya Kami mengajari anak-anak kami sejak usia muda, dan kami memberi mereka
sesi yang baik dengan pelatih terlatih, jadi karena itulah kami mendapatkan
banyak pemain muda yang pergi ke luar negeri lebih awal, pada usia 17, 18, 19,
dimana mereka harus lakukan untuk melanjutkan pengembangan mereka secara
profesional. ".
Melalui pembangunan sepakbola secara berkesinambungan, Islandia menjadi kekuatan baru sepakbola Eropa, atau bahkan Dunia.
(By : @Yana_Udiyatna)
No comments:
Post a Comment