Saturday 14 October 2017

Islandia, Kekuatan Baru Sepakbola Eropa

Sebelum gelaran Piala Eropa 2016 dan Kualifikasi Piala Dunia 2018, Islandia hanyalah sebuah tim sepakbola kelas bawah, bisa dibilang sekelas dengan  Armenia, Liechstenstein, atau Luxemburg.  Atau jika tak mau dikatakan kelas bawah, bolehlah disebut kelas medioker, setara dengan  Slovenia, Slovakia, Finlalandia, atau Swedia.


Pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup I, Islandia bergabung dengan Kroasia, Ukraina, Turki, Findalia, dan Kosovo. Bergabungnya Islandia di grup I, berkah bagi Islandia,  karena tidak satu grup dengan negara yang kuat sepakbolanya. Bandingkan dengan Italia yang bergabung satu grup dengan Spanyol, yang menyebabkan Italia harus berjuang dulu lewat babak play off jika ingin tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia.

Atau bandingkan dengan Belanda yang harus bergabung satu grup dengan Prancis, dan Belanda terpaksa harus out dari perebutan babak Play Off Piala Dunia 2018. Nasib serupa di alami Republik Ceko yang satu grup dengan Jerman. Di Piala Dunia 2018, Ceko harus menjadi penonton.

Tanda-tanda kejayaan Islandia hingga merebut Juara Grup I di babak Kualifikasi Piala Dunia 2018, sebenarnya sudah nampak ketika gelaran Piala Eropa 2016 lalu. Pada babak penyisihan grup Piala Eropa 2016, Islandia menempati posisi kedua dibawah Hongaria. Di fase knock-out 16 , dunia gempar oleh permainan Islandia, karena Islandia mengkandaskan Inggris dengan skor 2-1.

Baca : Mari Menyesali Kegagalan PSS Sleman !

Dengan penuh bangga, Islandia mantap  melangkah ke babak perempat final. Sayangnya, di babak ini Islandia kalah lawan Prancis dengan skor 5-2. Sebuah kekalahan namun menjadi  ‘kemenangan’ bagi kebangkitan persepakbola Islandia.

Kebangkitan persepakbola Islandia terus berlanjut. Islandia merebut posisi puncak klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2018, sekaligus mendapat jatah lolos otomatis ke Putaran Final Piala Dunia 2018 di Rusia. Menyingkirkan dengan Kroasia, Ukraina, Turki, Findalia, dan Kosovo.

Dan Buku Besar FIFA pun mencatat, Islandia adalah Negara dengan penduduk paling sedikit yang tampil di Piala Dunia 2018. Jumlah Penduduknya tak sampai 350.000 jiwa. Untuk pertama kalinya pula, Islandia akan tampil di putaran Final Piala Dunia. Hmm..wwaarrbiiaazzaaaa….!

Sebenarnya dimana letak Islandia ?
Wikipedia mencatat,  Islandia (Iceland) terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudra Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur  Greenland dan 1.000 kilometer dari  Norwegia.



Tahun 2015, Negara ini  memiliki populasi sebanyak 332.529 penduduk dan luas 103.000 km persegi, menjadikannya negara dengan penduduk terjarang di Eropa. Ibukota  Islandia adalah Reykjavik. Jumlah penduduk kota Reykjavík paling banyak dibanding kota lain, dan menjadi tempat tinggal bagi dua pertiga populasi Islandia.

Sepakbola Islandia sebenarnya sudah berdiri tahun 1947, di tahun itu pula KSI (Federasi Sepakbola Islandia) mendaftarkan diri sebagai anggota FIFA. Kemudian di tahun 1954, KSI bergabung dengan Federasi Sepakbola Eropa-UEFA.

Pada bulan Oktober 2017, Islandia berada di Rangking FIFA 22. Persis dibawah Kosta Rika dan diatas Swedia. Rangking yang cukup signifikan ini, diraih bukan  dalam tempo sekejap. Islandia membangun sepakbola secara berkesinambungan.

Dalam 15 tahun terakhir, Pemerintah Islandia dan Federasi sepakbola Islandia, telah berinvestasi besar untuk membangun sepakbola.  Sekarang ini di Islandia terdapat 30 stadion, tujuh di antaranya bergaya indoor. Dengan gaya indoor ini, dalam cuaca apapun di Islandia, anak-anak muda  disana  tetap bisa bermain dan berlatih sepakbola. Selain itu terdapat sekitar 150 arena buatan yang lebih kecil,  yang memastikan anak-anak  Islandia dapat terus bermain sepak bola di musim dingin.  Proyek ini ternyata berhasil menelorkan para pemain muda di ajang Piala Eropa U-21.

Eidur Gudjohnsen Menginspirasi Pemain Muda  Islandia.
Banyak pemain muda Islandia bermunculan. Ada seorang pemain yang menjadi idola dan menjadi inspirasinya. Dia adalah Eidur Gudjohnsen.

Eidur Gudjohnsen saat ini usianya 38 tahun. Sudah malang melintang di klub-klub elit Eropa. Sepak terjangnya telah menjadi contoh  anak-anak muda Islandia untuk meneruskan Perjuangan Islandia ke kancah sepakbola yang lebih tinggi. Gudjohnsen berjasa dalam mengantarkan Islandia  melaju ke babak perempat Final Piala Eropa 2016 lalu.

Islandia kini tidak kawatir  kehilangan pemain, setelah Gudjohnsen tidak aktif bermain untuk Islandia. Sudah ada beberapa pemain top Islandia yang menggantikannya, seperti Gylfi Sigurdsson,  Johann Gudmundsson, Aron Gunnarsson dll. Bahkan Gylfi dan Johann menyarangkan masing-masing satu gol, ketika Islandia mengalahkan Kosovo, sekaligus memastikan Islandia meraih tiket otomatis ke Piala Dunia 2018 di Rusia.

Islandia Memiliki Pelatih Berkualitas di Setiap Level.
Membangun sepakbola Islandia tidak melulu soal  pembangunan stadion, tetapi juga menciptakan banyak pelatih hebat. Islandia memiliki pelatih berkualitas  di setiap level. Meskipun Islandia tidak memiliki klub profesional, ada sejumlah pelatih berkualitas tinggi di negara tersebut.  Menurut statistik Federasi Sepakbola Islandia-KSI, pada tahun 2016 Islandia memiliki 639 orang pelatih yang memegang lisensi UEFA A dan B.

Salah satu Lisensi Kepelatihan Profesional itu, kini  dimiliki Heimir Hallgrimson (49 tahun). Hallgrimsonlah yang berhasil membawa Islandia lolos otomatis ke Putaran Final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Hallgrimsson telah menghabiskan seluruh karirnya bermain di Islandia, dan menyeimbangkan komitmen pembinaannya dengan pekerjaan paruh waktu sebagai dokter gigi, namun dia mengakui daya tarik profesi pembinaan sepakbola untuk orang Islandia, telah menjadi bagian hidupnya.

"Setiap kota atau desa di Islandia ingin memiliki tim sepak bola yang bagus, baik tim sepakbola untuk orang dewasa ataupun anak-anak. Dan Pelatih dengan lisensi UEFA A atau B, sangat  mudah dan nyaman untuk melatih disini," kata Hallgrimson pada suatu ketika.

"Saya mengambil Lisensi Kepelatihan Profesional  di Inggris , tentu saja ini adalah set-up profesional untuk klub-klub besar di sana, tapi banyak juga  yang memiliki Lisensi Kepelatihan Profesional, mengajari  para pemain muda  dan anak-anak pada hari Minggu”.

"Saya pikir itulah bedanya Kami mengajari anak-anak kami sejak usia muda, dan kami memberi mereka sesi yang baik dengan pelatih terlatih, jadi karena itulah kami mendapatkan banyak pemain muda yang pergi ke luar negeri lebih awal, pada usia 17, 18, 19, dimana mereka harus lakukan untuk melanjutkan pengembangan mereka secara profesional. ".


Melalui pembangunan sepakbola secara berkesinambungan, Islandia menjadi kekuatan baru sepakbola Eropa, atau bahkan Dunia.

(By : @Yana_Udiyatna)

No comments:

Post a Comment

OPINI / ESAI :

Jadikan Piala Presiden seperti Copa del Rey

Piala Presiden seperti Copa del Rey ? Kenapa tidak ?