Pertandingan lanjutan Liga 1 /2017
antara Madura United lawan Bhayangkara FC, yang seharusnya digelar hari Senin
23 Oktober 2017, ditunda oleh oleh pihak
operator, dalam hal ini PT. Liga Indonesia Baru. Dan ditunda sampai batas waktu
yang belum bisa ditentukan.
PT.LIB mengeluarkan keputusan tersebut
pada hari Jumat 20 Oktober 2017. Dalam keputusan itu disebutkan, LIB
menyebutkan menindaklanjuti Komisi Disiplin PSSI No. 100/L1/SK/KD-PSSI/X/2017,
tentang Tingkah Laku Buruk Ofisial dan Orang yang Tidak Teridentifikasi.
Penetapan
jadwal baru laga Madura melawan Bhayangkara, akan dilakukan oleh LIB
dengan mempertimbangkan venue pertandingan dan jadwal kompetisi. Surat keputusan
ini ditandatangani Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan.
Menurut
rilis dari Liga Indonesia, Madura United terkena sanksi menyusul aksi mereka terhadap wasit
ketika laga melawan Borneo FC. Di laga Madura United melawan Borneo,
wasit Hasan Akrami terkena sorotan laser dan dilempari botol dari kerumuman
penonton.
Dari
video yang beredar di media-media sosial, terlihat wasit asal Iran itu mendapat
tendangan dari salah satu orang yang diduga pendukung tuan rumah.
CEO LIB, Tigorshalom
Boboy, mengungkapkan perbuatan kasar terhadap perangkat pertandingan tidak
dibenarkan. Parahnya, insiden itu terjadi pada wasit asing yang kerjanya di
bawah penugasan federasi sepak bola Asia (AFC).
“Laporan
sudah sampai PSSI dan mereka (PSSI) akan memutuskan. Berkaca dari kejadian Borneo FC, Madura United
bisa kena laga usiran sebanyak empat kali,” kata
Tigorshalom.
Manajer Madura United,
Haruna Sumitro, mengecam kepemimpinan Hasan Akrami. “Wasit asing telah
memberikan contoh tidak baik. Saya sudah lama menahan diri untuk tidak
berbicara kepemimpinan wasit, siapa pun. Sejak awal kami mendukung wasit
asing,” tutur Haruna.
No comments:
Post a Comment