Sunday 3 September 2017

Liga 2 Grup 3, memang 'Grup Neraka'

PSS Sleman lolos ke 16 Besar sejak beberapa pekan lalu. Foto: pss-sleman.co.id

Sejak akan bergulirnya Liga 2, para pengamat dan pecinta bola menyebut bahwa Liga 2 Grup 3  termasuk 'grup neraka'. 

Sebutan itu mengacu bahwa di grup itu terdapat PSCS Cilacap dan PSS Sleman, yang notabene finalis Kompetisi ISC-B (Indonesia Soccer Championship-Kelas B) tahun 2016. 

Ketika itu PSCS Cilacap tampil sebagai juara, sedangkan PSS Sleman sebagai Runner-up.

Anggapan sebagai 'grup neraka' benar adanya.
Kini PSCS dan PSS Sleman bertemu kembali di Liga 2 Grup 3 musim 2017. Cuma nasibnya berbeda, PSS Sleman sudah memastikan  lolos ke Babak 16 Besar Liga 2. Sedangkan PSCS masih harus berjibaku meloloskan diri ke 16 besar.

Ternyata tidak hanya PSCS Cilacap yang punya kepentingan untuk lolos ke 16 besar. Ada Persibat Batang, PSGC Ciamis, dan Persibas Banyumas yang punya kans lolos ke 16 besar.

Persibat Batang juga turut andil meramaikan persaingan dalam  memperebutkan satu slot tersisa di grup 3. Ini berkaitan kemenangan W.O. yang diperoleh saat bertanding lawan tuan rumah Persijap Jepara.

Keputusan Komdis (Komisi Disiplin) PSSI tanggal 31 Agustus 2017 menyatakan, Persibat Batang dianggap menang W.O. dengan skor 0-3, karena Persijap Jepara tidak mau melanjutkan pertandingan, pada pertandingan tanggal 27 Agustus 2017 yang lalu.

Persijap kala itu sudah unggul 2-1 atas Persibat Batang. Disaat pertandingan akan berakhir, Persibat mendapat hadiah pinalti. Dari sinilah kasus itu bermula. Persijap Jepara tidak mau melanjutkan pertandingan.

Dengan kemenangan W.O. ini, nilai Persibat Batang menjadi 21, nilai yang sama dengan PSCS. Sementara itu PSGC dan Persibas juga  memiliki nilai sama, yakni 20.  Berarti ada 4 tim yang bersaing memperebutkan satu slot tersisa. Grup 3 Benar-benar 'grup neraka'.

PSS Sleman belajar dari pengalaman.
Dari 59 tim Liga 2, PSS Sleman adalah tim pertama lolos ke  babak 16 besar. Lolosnya PSS Sleman ke 16 besar, karena pelatih PSS Sleman Fredy Muli belajar dari pengalaman.

Fredy Muli belajar dari kekalahan di laga perdana, dan itu terjadi di Stadion Maguwoharjo Sleman. Tim yang mengalahkan adalah musuh bebuyutan PSS, yaitu PSCS Cilacap.

Kalah 0-1 dikandang sendiri menjadi pengalaman menyakitkan bagi Fredy Muli dan para pemain PSS Sleman.

Sejak tertampar di kandang, skuat Elang Jawa besutan Freddy Mulli melaju kencang. Tak terbendung, mereka kumpulkan 34 poin dari 12 laga berikutnya. PSS pun menjadi yang pertama mengisi slot  16 besar.

Mereka bahkan berstatus kolektor poin terbanyak. Juga terproduktif dengan surplus 23 gol (27-4).

PSS kini tinggal tunggu pendamping. Ada 4 tim masih bersaing perebutkan sisa 1 tiket 16 besar di Grup 3. PSCS kandidat terdepan dengan raihan 21 poin. Mereka bakal sabung nyawa saat gantian menjamu PSS pada laga penutup, Rabu (13/9/2017)

Beban PSCS terbilang berat, karena mantan juara ISC-B tahun 2016.  PSS Sleman juga tak mau kompromi meski sudah lolos. PSCS wajib menang. Jika PSCS gagal, PSGC Ciamis dan Persibas Banyumas yang sama-sama rangkai 20 poin siap menyalip.

Di laga penutup, Rabu' (13/9/2017), PSGC akan meladeni Persijap Jepara , Persibas disambangi Persip Pekalongan, dan Persibat Batang dijamu Persibangga Purbalingga.

Rapor PSS Sleman Hingga Pekan 13:
Main: 13
Menang: 11
Imbang: 1
Tumbang: 1
Poin didapat: 34
Poin terbuang: 5
Surplus gol: 23 (27-4)
Posisi: 1

PERTANDINGAN TERAKHIR GRUP 3 LIGA 2 : 

RABU, 13/9/2017
15:00 WIB. PERSIBAS VS  PERSIP PEKALONGAN
15:00 WIB. PERSIBANGGA  VS  PERSIBAT BATANG
15:00 WIB. PSGC CIAMIS  VS  PERSIJAP JEPARA
15:00 WIB. PSCS CILACAP VS  PSS SLEMAN

Klasemen hingga 31/8/2017.
1. PSS.                    13   11   1.  1.  27-4   34
5. PERSIBAT.         13    6   3.  4   12-7   21
2. PSCS.                 13    6.  3   4   13-9.   21
3. PERSIBAS.        13   6.  2.  5.  16-16  20
4. PSGC.                 13    6.   2.  5.  14-17.  20
6. PERSIP.              13.  3.  4.  6   6-16   13
7. PERSIJAP.          13   4 .  0    9   9-16  11
8. PERSIBANGGA 13   2   1.  10   8-20   7

No comments:

Post a Comment

OPINI / ESAI :

Jadikan Piala Presiden seperti Copa del Rey

Piala Presiden seperti Copa del Rey ? Kenapa tidak ?