Thursday 10 August 2017

Masukan Positif dari Wasit Asing

Beberapa Wasit Asing usai Diskusi (foto : PSSI)

Beberapa masukan positif dari wasit asing, tercetus dalam diskusi antara wasit lokal dan wasit asing. Diskusi digelar oleh PSSI belum lama ini.

Diskusi ini dihadiri  Enam wasit asing yang sengaja ditugaskan di Liga 1 Indonesia.  Mereka adalah Shaun Robert Evans, George Lakrindis, Wilson Brown yang berasal dari Australia, Shekerbekov Rysbek, Skopintsev Artem dan Salybaev Eldiiar dari Kyrgystan.

Sedangkan lima wasit nasional yang hadir adalah, A. R.Salasa, Mustafa Umarella, Hadiyana,  M.Adung, dan M. Syamsuri, plus Deputi Sekjen PSSI Marco Gracia Paulo, Kepala Departemen Teknis PSSI Danurwindo, dan Kepala Departemen Wasit PSSI Ngadiman Asri.

Situs liga-indonesia.id melaporkan, diskusi yang ditujukan sebagai transfer pengetahuan perwasitan itu sendiri berjalan dinamis dan cair. Berbekal rekaman pertandingan, dibahas mengenai banyak hal. Salah satunya adalah mengenai mengendalikan situasi pertandingan berdasarkan FIFA Laws of the Game, dimana wasit berkuasa penuh terhadap jalannya suatu pertandingan.

“Sangat bagus ya, jadi jembatan mempercepat kita tingkatkan kualitas kompetisi dari sisi wasit, kita dapat banyak informasi dan pembaruan. Apalagi mereka menggunakan perangkat komunikasi antara wasit dan asistennya, tentu mempermudah pengambilan keputusan,” ujar Danurwindo setelah diskusi selesai.

“Sikap dan ketegasan wasit sangat menentukan jalannya pertandingan, seperti kasus dari 2 pertandingan yang mereka pimpin. Saya harap kita bisa banyak belajar dari hal ini,” kata Danurwindo menambahkan.

Oleh para wasit nasional, diskusi ini menghasilkan banyak masukan dan pelajaran. Mereka juga berharap mendapatkan dukungan dari semua pihak yang bekerja untuk sepak bola di Indonesia dalam pekerjaan mereka.

Diskusi tersebut juga menghasilkan beberapa masukan positif dari Wasit Asing pada Wasit Indonesia. Kesimpulan poin-poin penting Positif dari Wasit Asing seperti disampaikan Shaun Robert Evan, wasit berlisensi FIFA asal Australia.

Bebera masukan positif ;
1. Mengenai area teknis. Tidak ada toleransi bagi siapapun baik itu pelatih atau ofisial untuk masuk ke lapangan kecuali seizin wasit.

2. Apabila pemain atau ofisial melakukan protes, mendekati atau bahkan menyentuh wasit dengan maksud untuk mengintimidasi wasit yang pada akhirnya mempengaruhi jalannya pertandingan, Wasit berhak memberikan kartu merah.

3. Daya tahan tubuh harus fit selama 90 menit hingga tambahan waktu, posisi harus tepat dan ketegasan seorang wasit sangat diperlukan dalam suatu pertandingan sepak bola.

4. Harus ada koordinasi yang kuat dari federasi dan operator liga mengenai aturan tegas untuk melindungi wasit.

“Saya katakan ini, karena Indonesia merupakan negara dengan potensi yang bagus, masyarakat yang ramah dengan keanekaragaman budaya. Saya yakin sepak bola Indonesia akan berkembang pesat di masa yang akan datang,” kata Shaun Evan usai diskusi.

Para wasit asing ini akan bertugas hingga tanggal 15 Agustus 2017. Untuk selanjutnya di periode kedua akan datang wasit dari beberapa Negara lain di tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya di periode ketiga tanggal 29-11 September 2017.

No comments:

Post a Comment

OPINI / ESAI :

Jadikan Piala Presiden seperti Copa del Rey

Piala Presiden seperti Copa del Rey ? Kenapa tidak ?