Wednesday 9 August 2017

Anomali Persib Bandung

                               Pemain Persib Bandung menyapa Bobotoh (Foto : PT. Liga Indonesia Baru)

Persib Bandung sedang dilanda Anomali. Beberapa minggu sebelum  Liga 1 bergulir, tim Persib Bandung menjadi pembicaraan hangat  media massa dan masyarakat pecinta sepakbola Indonesia. Persib Bandung banyak merekrut pemain top, mulai dari Rafael Maitimo, Charlton Cole, sampai Michael Essien. Berita Michael Essien bahkan sampai media  asing. Sebutan Los Galacticos Indonesia kemudian tersemat pada Tim Maung Bandung itu. Dengan banyak pemain bintang, Persib bandung pun menjadi fafvorit untuk merebut Juara Liga 1.

Ketika Laga 1 kemudian bergulir, istilah Los Galacticos ternyata tidak pas untuk Persib bandung. Beberapa pertandingan di kandang yang seharusnya dimenangkan dengan mudah, malah berakhir imbang. Pertai tandang yang seharus minimal seri, malah kalah. Tentu hasil yang tidak pas untuk favorit juara seperti Persib Bandung.  Bahkan Persib melakoni 5 partai beruntun yang tidak pernah dimenangkan. Kemenangan terakhir digapai Persib, saat melawan PS TNI (5/8/2017). Skor waktu itu 3-1 untuk Persib. 

Situs  resmi Liga Indonesia melaporkan,  Persib bandung sudah melewati 18 laga dengan 6 kali menang, 6 kali imbang, 6 kali tumbang, dan tanpa surplus gol (19-19). Kerlip Persib memudar. Persib tercecer jauh dari jalur pacu juara yang selayaknya mereka tapaki. Terjepit di urutan 15 klasemen dengan raihan 24 poin, mereka hanya selapis dari batas atas zona merah.

Dengan grafik kinerja yang naik-turun, tak mudah buat Persib mengatrol posisi. Di kandang tak meraih nilai absolut dan itu memaksa mereka hijrah dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Dii laga tandang lebih runyam. Sembilan kali dijamu lawan, mereka 6 kali terkapar, 2 kali seri, dan sekali menang. Kekalahan 1-2 di markas Mitra Kutai Kartanegara pada pekan 15, Sabtu (15/7), jadi klimaks yang membuat Djadjang Nurdjaman mundur.  Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tak bisa lagi menahannya. 

Sejak itu, Persib dikawal caretaker Herrie Setyawan. Empat poin didapat  Herrie dari 3 laga. Bersama Herrie, Persib ditahan Persija Jakarta 1-1 pada duel klasik di GBLA, takluk 1-2 dari tuan rumah Perseru Serui, dan menang 3-1 atas PS TNI di Stadion Si Jalak Harupat. Tim manajer Umuh Muchtar ingin Herrie naik pangkat jadi pelatih kepala, tapi level lisensinya belum memenuhi syarat. Soal pengganti Djadjang, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga memberi batas waktu sampai awal September 2017. Persib gagal memenuhinya, sanksi menanti. 

Umuh sempat mengapungkan nama Milomir Seslija, tapi mentah. Seslija menyatakan dirinya masih bekerja di Persiba Balikpapan. Umuh pun minta maaf karena kadung bicara terbuka tentang Seslija kepada media. PT PBB sendiri emoh membajak target yang terikat kontrak dengan klub lain. 

Kini, boleh jadi, pilihan mengarah ke Jafri Sastra yang sudah mundur dari Mitra Kutai Kartanegara. Juga ada Aji Santoso yang angkat koper dari Arema FC. Itu problem di tengah memudarnya predikat juara Indonesia Super League (ISL) 2014 yang dibawa Persib ke Go-Jek Traveloka Liga 1 2017. Problem lain tak kalah pelik. Maung Bandung dihantui perilaku oknum Bobotoh pada duel klasik kontra Persija dan krisis berkepanjangan di lini depan skuat. Terkait Bobotoh, sanksi sudah dijatuhkan dan itu jelas mengusik nasib Persib. 

Terkait krisis bomber,  situasi malah tambah kusut. Carlton Cole yang nihil gol hingga putaran I tersinggung karena Umuh bilang ke media dirinya dicoret, padahal tak ada konfirmasi dan PT PBB pun belum memutuskan. Cole pergi sungguhan, Umuh menyebut Persib sudah dapat pengganti. Ia-lah Erivelto Emiliano da Silva, pencetak 34 gol dan 6 assist dari 68 laga Covilha. Situs transfermarkt.com merilis harganya: 400.000 euro. Setara Rp 6,3 miliar. Tapi, mentah lagi karena belum ada lampu hijau dari PT PBB. 

Begitulah situasi Persib saat ini. Juara ISL 2014 dengan skuat berisikan pemain top sekaliber Raphael Maitimo dkk dan manajemen sehat, Persib tak sematang hitungan usianya. Berdiri 14 Maret 1933 dan sempat meraja di era Perserikatan, Persib kini menggantang nasib di tengah belitan problem.
Itulah Anomali Persib Bandung. 

Data Pertandingan Persib Bandung:
05-08-2017: Persib 3-1 PS TNI
29-07-2017: Perseru Serui 2-1 Persib
22-07-2017: Persib 1-1 Persija Jakarta
15-07- 2017: Mitra Kutai Kartanegara 2-1 Persib
12-07- 2017: Persib 1-1 Persela Lamongan
09-07- 2017: Madura United 2-1 Persib
05-07- 2017: Persib 2-1 PSM Makassar
18-06- 2017: Barito Putera 1-0 Persib
11-06- 2017: Persib 1-0 Persiba Balikpapan
04-06- 2017: Bhayangkara FC 2-0 Persib
31-05- 2017: Bali United 1-0 Persib
20-05- 2017: Persib 0-0 Pusamania Borneo FC
13-05- 2017: Semen Padang FC 0-0 Persib
07-05- 2017: Persib 1-0 Persipura Jayapura
03-05- 2017: Persegres Gresik United 0-2 Persib
29-04- 2017: Persib 2-0 Sriwijaya FC
22-04- 2017: PS TNI 2-2 Persib
15-04- 2017: Persib 0-0 Arema FC  



No comments:

Post a Comment

OPINI / ESAI :

Jadikan Piala Presiden seperti Copa del Rey

Piala Presiden seperti Copa del Rey ? Kenapa tidak ?