Wednesday 22 February 2017

Djajang Nurjaman, ikonik Kota Bandung.



Siapa yang saat ini menjadi ikon kota Bandung ?
Jika anda menjawab Gedung Sate dan Peuyeum, itu tidak salah. Jika anda menjawab Persib Bandung, itu betul. Masih ada satu lagi yang menjadi ikon Kota Bandung, yakni Djajang Nurjaman.

Kesetiaan Djajang Nurjaman pada Persib Bandung dan Kota Bandung, tidak diragukan lagi.  Meski lahir di Kota Majalengka 53 tahun lalu, kesetiaan Kang Djanur, demikian sapaan akrabnya, sungguh luar biasa.

Awal kariernya di dunia sepakbola, dimulai dari klub bola swasta bernama SBR (Sari Bumi Raya) tahun 1979.  Klub  ini sempat pindah ke Yogyakarta tahun 1980-1982. Habis itu lalu hijrah ke Medan bergabung dengan klub Mercu Buana hingga 1985. Dari dua klub itu, prestasinya kurang bersinar. Pindahlah  Djanur ke Persib Bandung tahun 1985.
Di Persib Bandung, ternyata kariernya  melonjak drastis. Setahun beradaptasi dengan Persib, Maung Bandung langsung dibawanya menuju  tangga juara.
Yes, tahun 1996, Djanur dan Persib Bandung berhasil meraih Juara Kompetisi Divisi Utama. Dulu kasta tertinggi Kompetisi Sepakbola Indonesia belum bernama ISL atau Liga 1, tapi masih bernama Divisi Utama.

Baca Juga : Zlatan Ibrahimovic, Tua-tua Keladi.

Momen di tahun 1996 itulah yang sangat berkesan bagi Djanur. Pada Babak Final menghadapi Perseman Manokwari di  Stadion Utama Senayan Jakarta (Sekarang bernama Gelora Bung Karno), Djanur menjadi pahlawan dengan mencetak satu-satunya gol, yang mengantarkan Persib Bandung meraih Jawara. "Itulah kenangan yang tak terlupakan sepanjang hidup saya". Kata Djanur.

Musim kompetisi 1990, prestasi Djanur dan Persib Bandung terulang. Sebuah umpan silang Djanur menjadi assist bagi gol kedua Persib yang dicetak Dede Rosadi. Persib menjadi juara lagi, setelah mengalahkan Persebaya 2-0.
Setelah tidak menjadi pemain, Djanur  setapak demi setapak merintis karier menjadi pelatih.  Dan manajemen memberi mandat kepada Djanur untuk melatih Persib Bandung di musim kompetisi 2014. Nama kompetisi sudah berubah nama, menjadi LSI atau Liga Super Indonesia. Sungguh luar biasa, predikat juara kembali diraih Djanur bersama Persib Bandung.
Selang satu tahun kemudian, Djanur membawa Persib Bandung menjuarai Turnamen Piala Presiden 2015.
Hmm, sungguh luar biasa Kang Djanur.
Lengkap sudah prestasi Djanur, sebagai pemain ia menjadi seorang Jawara. Sebagai Pelatih, ia Jawara.


No comments:

Post a Comment

OPINI / ESAI :

Jadikan Piala Presiden seperti Copa del Rey

Piala Presiden seperti Copa del Rey ? Kenapa tidak ?